suatu hari matamu terperanjat dalam pandangannya.
ReadMore → sadarilah
tingkahmu mengikuti jejaknya.
hidupmu dibawa olehnya.
senyumnya menjadi asupan favoritmu.
segala puji-puji kau persembahkan untuknya.
dia menyambutnya.
ia juga senang denganmu.
menghabiskan waktu bersama.
berceloteh, bercanda, saling adu pandang,
menanyakan kabar, berbagi cerita, pengalaman,
tentang dirimu, dirinya, temanmu, temannya,
keluargamu dan keluarganya.
hingga, berhenti.
berhenti semuanya.
suatu hal yang kau tahu.
jelas sangat kau tahu, tapi kau pendam dalam-dalam.
karena, daripada kau pusing memikirkannya.
kau lebih baik menyembunyikannya.
prinsipmu: "selama masih bisa menikmati dunia, ya nikmati.
mumpung usia masih mengampuni"
ya, teruslah kau berprinsip seperti itu.
sekarang, kau genggam tangannya.
duniamu kau berikan padanya, duniamu adalah dirinya
dunianya pun diberikan padamu.
hanya sementara
karena isinya berbeda.
dunianya berselimut. duniamu bebas lekang.
apakah kau sanggup untuk menyelimuti duniamu?
demi menyetarakan dunianya.
demi persetujuan Maha-nya?
sanggupkah?
setiap tindakan ada hasil jangka panjang.
pikirkanlah dirinya.
jangan hanya dirimu.
aku disini. mengamati sambil tertawa.